2

Open Source untuk Indonesia

| Senin, 12 Mei 2008
Kegiatan komputasi sedemikian hebatnya pada dekade ini. Tak dapat dipungkiri bahwa komputer bagai benda wajib yang harus selalu ada dalam setiap aktivitas manusia. Mulai dari sebuah perusahaan sampai pengguna individu. Dan seperti yang khalayak ketahui bahwa Microsoft sedemikian rupa telah menjadi dominator dunia OS. Sulit terpisahkan antara dunia komputer dengan pabrikan yang memulai langkahnya dari sistem perangkat lunak ini. Windows telah menjadi “Goliath” perangkat lunak di seluruh dunia. Tapi seperti yang khalayak umum ketahui bahwa Windows tidaklah gratis. Ada pengorbanan ekonomi yang lebih bagi individu yang ingin mendapatkan OS ini. Dan disinilah sisi lain daripada propietary muncul. Pembajakan atas software yang satu ini menjadi marak dimana-mana, karena tidak mencukupinya budget bagi kebanyakan orang dikarenakan harga mahal yang harus ditebus untuk memperolehnya. Indonesia pun tak luput dari kegiatan bajak membajak software. Dengan menempati urutan sepuluh besar dunia negara pembajak software cukup untuk menjadi sebuah bukti yang kongkrit.


Tetapi dibalik itu semua muncullah benih baru dalam dunia OS yang disebut open source. Sebuah revolusi dalam dunia OS yang merupakan kebalikan daripada propietary. OS yang dinamakan GNU/Linux atau yang biasa disingkat Linux ini menawarkan sesuatu yang beda daripada yang biasanya. Kita dapat memperolehnya dengan budget rendah dan bahkan secara cuma-cuma. Sesuatu yang tidak akan pernah kita dapatkan dari dunia propietary seperti Windows. Dan tentu bukan hal itu saja yang dapat dibanggakan daripada open source. Kita pun dapat mengubah isi daripada Linux sesuai dengan keinginan kita. Selain itu, Linux juga dapat kita sebarluaskan dengan bebas tanpa takut akan hukuman denda dan penjara karena melanggar hak cipta. Suatu ciri yang sangat menonjol daripada open source. Stabil saat digunakan merupakan sebagian ciri yang menonjol daripada OS ini. Jarang sekali atau bahkan tidak ada kata “hang” dalam kamus OS Linux di setiap pengoperasiannya. Langkahnya yang terhitung baru di dunia OS, membuat Linux sangat sukar ditembus oleh virus konvensional yang tercipta untuk menyerang Windows. Dan ini juga yang menjadi impian semua orang dalam berkomputer. Bebas sebebas-bebasnya dari virus!. Satu lagi yang khas daripada open source ini.


Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, apakah intisari dari pembahasan diatas dan apa kaitannya dengan Indonesia?
Pertama: karena bersifat free dan rendah biaya, membuat open source dapat digunakan oleh semua golongan dan lapisan masyarakat. Sehingga masyarakat kelas menengah ke bawah pun dapat menikmatinya. Budget yang dikeluarkan untuk membeli PC hanyalah pada perangkat kerasnya sehingga membuat komputer menjadi terjangkau harganya untuk masyarakat umum. Apalagi untuk Indonesia yang mayoritas penduduknya yang terhitung pendapatan per kapitanya pas-pasan dibanding negara lain.
Kedua: bersifat stabil dan jarang sekali terjadi gangguan dalam menjalankannya, membuat open source sangat cocok bagi mereka yang membutuhkan kondisi handal dari kegiatan komputasi seperti lingkungan perkantoran. Dampak yang lebih luasnya adalah meningkatnya roda perekonomian karena kestabilan daripada bidang komputasi sebagai motor utama penggerak roda penggerak perusahaan. Indonesia merupakan negara yang masih kurang kuat atau minim kegiatan ekonominya, sehingga open source sangat cocok bagi mereka perusahaan kecil untuk mulai merintis usahanya dan perusahaan besar yang ingin mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis.
Ketiga: komputer yang memiliki sekuritas tinggi dan bebas virus merupakan dambaan bagi semua orang. Hal seperti inilah yang ada pada open source software seperti Linux. Struktur pemrograman yang berbeda dari Windows membuat Linux menjadi kebal terhadap virus konvensional yang biasanya menyerang Windows. Saat hal ini dikaitkan dengan Indonesia, maka ini adalah sesuatu yang diimpikan mengingat negara ini terkenal akan virus-virus ganasnya di dunia internasional.


Maka, dari itu open source pun memegang peranan penting dalam kemajuan bidang TI Indonesia dalam mencetak generasi penerus bangsa. Karena open source memperbolehkan untuk disebarkan secara luas, maka diharapkan nantinya generasi penerus bangsa akan meninggalkan produk bajakan dan memilih open source. Juga membuat ide-ide dan karya-karya kreatif lainnya yang berguna bagi bangsa dan negara melalui open source yang memperbolehkan bebas untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan, sehingga terciptalah OS berkualitas berlabel dalam negeri. Semoga dengan adanya open source, Indonesia dapat berbicara di dunia internasional dalam urusan TI dan menciptakan pemerataan dan keterjangkauan PC yang murah dan berkualitas bagi warganya. Amiien.
0

Menyulap gambar menjadi koran bekas ala Photoshop 7.0

| Sabtu, 10 Mei 2008
Koran yang sudah lama mengendap dibawah kolong meja tentu tak menarik minat seseorang yang ingin membacanya.Apalagi gambarnya yang sudah memudar. Tapi dengan Photoshop 7.0, koran bekas pun bisa menjadi sesuatu yang artistik. Tidak percaya?, ayo kita mulai! :


Pertama, File-Open seperti biasa gambar yang ingin diubah menjadi koran bekas, kemudian pada menu, klik Image-Adjustment-Desaturation. Buatlah layer baru dari menu Layer-New Layer, kemudian klik Foreground dan isikan kode #74673D, lalu kuaskan pada gambar dan pada panel sebelah kiri anda ubahlah Normal menjadi Color. Klik menu Layer-Merge Down sehingga layer background dan layer yang anda buat dari New Layer menjadi satu.

Kedua, klik menu Filter-Texture-Texturizer kemudian pilih Texture dengan Sandstone, lalu isikan pada Scalling dengan nilai 72%, pada Relief isikan angka 8, dan pada Light Direction pilihlah Bottom kemudian klik OK dan gambar anda pun akan bertekstur kasar dan berbintil seperti koran bekas. Setelah itu buatlah layer baru seperti pada langkah pertama dan berilah nama layer tersebut ( layer tekstur misalnya ) agar dapat membedakan namanya dengan layer duplikasi yang akan kita lakukan nantinya.

Ketiga, klik Foreground dan isikan kode #A09263 kemudian kuaskan pada kanvas, sehingga kanvas anda akan tertutup oleh warna coklat. Klik menu Filter-Sketch-Halftone Pattern dan isikan pada parameter Size angka 1 dengan Contrast : 50 dan Pattern Type : Dot, kemudian klik OK. Setelah gambar anda tertutup dengan warna coklat muda, klik menu Edit-Free Transform, kemudian perkecil tabir warna coklat muda dengan menggeser sudut gambar sehingga hanya menutupi seperempat bagian dari gambar, setelah selesai tekan Enter.

Keempat, inilah yang dimaksud penduplikasian di langkah kedua tadi, yakni dengan menekan kombinasi tombol Ctrl+J sebanyak tiga kali. Kemudian klik satu layer kopian kita dan gunakan Move Tool dan geser tabir warna coklat muda pada kanvas ke bagian lain dari gambar yang belum tertutup oleh warna coklat muda. Lakukan langkah yang sama pada layer kopian kita yang lain sehingga menutupi gambar kita secara keseluruhan. Satukan layer kopian kita tadi dengan layer tekstur seperti pada langkah pertama diatas, sehingga hanya menyisakan dua layer, yaitu layer background dan layer tekstur.

Kelima, atur Opacity layer tekstur pada panel sebelah kiri dan isikan 69% kemudian ubahlah Normal menjadi Soft Light kemudian satukan layer tekstur dengan layer background seperti cara pada langkah pertama diatas. Klik pada Image-Adjustment-Hue/Saturation dan pada Saturation isikan angka -28, kemudian klik OK

Bagaimana? ternyata efek koran bekas yang dibuat dari Photoshop terlihat artistik bukan?
Sumber : Majalah PC Media 09/07