Tidak selamanya langit itu harus dipandang
Diposting oleh
Anonim
|
Senin, 05 Maret 2007
Arti judul diatas bisa bermakna kias atau sebenarnya. Makna kias dari kata ini adalah mengingatkan kita agar jangan terlalu berkhayal yang terlalu tinggi. Artinya adalah bahwa yang penting adalah apa yang kita miliki sekarang adalah hal yang harus kita syukuri. Tidak perlulah kita terlalu memandang apa yang dimiliki oleh orang lain (orang kaya) yang kita anggap sebagai barang yang “wah” adalah sesuatu yang kita anggap tinggi (melihat keatas). Misalkan seperti ini, kita melihat orang lain mempunyai mobil atau motor keren yang garang atau perhiasan yang kemilaunya seperti bintang, dan lain-lain. Kemudian kita menganggap bahwa betapa enaknya hidup orang tersebut karena memiliki barang2 mewah yang jarang dimiliki oleh orang lain. Tetapi sebenarnya itu adalah hal yang tidak baik membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain yang hidupnya lebih beruntung daripada kita, karena hal tersebut hanya akan membuat kita selalu mengeluh dan tidak mensyukuri apa yang telah dianugerahkan oleh Allah S.W.T kepada kita. Memang boleh saja kita berkhayal tentang sesuatu hal, akan tetapi akan lebih baik kita mensyukuri apa yang kita miliki sekarang. Bahkan lebih baik lagi apabila kita selalu berusaha dan berdoa agar apa yang kita impikan akan menjadi kenyataan, yang tentunya diiringi dengan kesabaran hati. Kenapa kita harus bersyukur?, karena dari itulah mari kita lihat orang2 yang hidupnya kurang beruntung daripada kita (melihat kebawah). Betapa mereka hidup dalam dunia yang seumpama kita alami maka sekiranya kita tidak akan sanggup menjalaninya. Susahnya mereka mencari sesuap nasi, menafkahi keluarga, dan mungkin apa yang kita sentuh saat ini (komputer) adalah barang yang tak berarti apa2. Bukan tidak berarti apa2 karena untuk memenuhi kebutuhan hidup seharinya saja sangat sulit. Dan hal ini sama saja dengan makna sebenarnya dari judul ini, yang ibarat kata “jika ingin berjalan kaki,maka lihatlah kedepan dan kebawah dan jangan pernah melihat keatas karena kau tidak akan pernah sampai”. Yang dimisalkan seperti seseorang yang ingin berada di puncak gunung dan merasakan nikmatnya berada diatas. Tetapi karena ia hanya berangan-angan maka logislah ia tidak akan pernah sampai disana. Tetapi apabila orang itu bertekad kuat yang dibarengi dengan usaha, doa, dan kesabaran, maka jadilah orang tersebut akan mendaki puncak gunung itu dari bawah yang lama kelamaan dia akan sampai di atas (puncak) gunung betapapun tingginya. Maka dari itulah langit memang enak dipandang tetapi alangkah baiknya kita bersyukur karena hidup di atas bumi. Alangkah baiknya kita bersyukur daripada mengeluh yang nantinya bersyukur akan membuat nikmat kita akan dilipatgandakan oleh Yang Maha Kuasa, yang secara otomatis akan membuat kita diatas dengan sendirinya tanpa kita sadari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
so sweet kk
Posting Komentar
For your effective comment, please choose Name/Url,,
Thanks before, Keep spirit!!