Final Examination or National Examination or we call it “Ujian Nasional” in Indonesian less three months. Any preparation do by student, student of High School and Junior High School. Precisely, 22nd of March 2010 for High School and for Junior High School is one week after it. Initially, the final examination will be spreaded out at 15th of March 2010. Because any problem and condition, it adjourned one week. The event of Final Examination actually deprecated by any student and parents. Their opinion are the final examination only make a fear effect to student. They study during three years at school, only determined in a week event of final examination. So, if you can not pass that week, your struggle during three years be in vain ( I hope that will never happen for us) . Therefore, very risky for student who can not follow the test. But there always two side of opinion. Any of them pro with national examination. They are agree with national examinaton event, say that standardization is important for this country education parameter. How it will be, if there not size or standardization in education, so we shall not know how big Indonesian student ability. Because of that, many controversy always debated approach final examination. The update is, The Supreme Court of Indonesia or “Mahkamah Agung” averses national examination submission by Education Department of Indonesia or “Departemen Pendidikan”. Although so, The Minister of Education or “Menteri Pendidikan” alongs with the staff in Education Departement, still will be spread out the national examination. Their opinion is if National Examination inexistence will breaks government regulation that appointed previous. Estimation for National Examination 2010 even also approved by Parlement, so that not possible to doesn't spread out national test. The conclusion is the final examination still will be spread out although they are that averse and want to cancel it. That is impossible too for us to decline that because the final examination less more one hundred days, a short time, isn’t it?. Always study, struggle to one focus, pass the final examination, that is it!. So, keep spirit and keep study!!.
NB: If you want to know the lattice of final examination 2010 or “Kisi-Kisi Ujian Nasional 2010”, click here. Or you want to know the regulation of minister education or “Permendiknas” click here.
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan
Memperingati Hari Pahlawan 10 November
Diposting oleh
Anonim
|
Selasa, 10 November 2009
“Mungkin akan lain perjalanan cerita bangsa ini kalau seandainya tidak ada perlawanan arek-arek Suroboyo saat mengusir penjajah”. Sedikit lupa-lupa ingat saya, namun itulah kiranya yang terukir di prasasti Tugu Pahlawan. Memang pernyataan tersebut benar adanya. Saya akan mencoba membuka memoar perjuangan heroik arek-arek Suroboyo ini. Semoga Anda berkenan mengikuti artikel ini.
Rakyat Surabaya yang saat itu sedang menikmati kemerdekaan dan menjadi bagian dari NKRI untuk pertama kalinya mendapat ancaman serius dari Pasukan Sekutu yang membawa serta Pasukan Belanda. Arek-arek Suroboyo tidak terima akan perlakuan tersebut dan mengadakan perlawanan. Insiden Hotel Yamato dengan perobekan bendera Belanda dan diganti menjadi bendera merah-putih Indonesia, dan perlawanan di Gedung Bank Internatio yang menewaskan Jenderal Belanda, Mallaby merupakan bukti heroisme arek-arek Suroboyo. Hingga membuat Presiden Soekarno sendiri yang turun tangan untuk meredakan gejolak di Surabaya atas permintaan Pasukan Sekutu. Namun di Surabaya sendiri Presiden Soekarno pun terancam keselamatannya oleh tentara Gurkha yang mencoba untuk membunuhnya. Namun Bung Karno dapat selamat dan kembali ke Jakarta. Rakyat Surabaya kembali mendapat peringatan agar menyerahkan senjata yang mereka miliki dan apabila permintaan tersebut tidak dipenuhi maka Surabaya akan digempur dari darat, laut, dan udara. Seruan dari Jenderal Mansergh dari Sekutu tersebut tidak menyiutkan nyali arek-arek, bahkan mereka bersatu, baik pemimpin dan rakyat, yang saat itu Surabaya dipimpin oleh Gubernur Suryo. Sebagai perantara semangat arek-arek, Bung Tomo hadir sebagai orator yang menyuarakan dengan tegas dan lantang kepada arek-arek Suroboyo untuk siap bertempur melawan Sekutu. Hari 10 November itu pun tiba, dan jadilah Surabaya menjadi medan peperangan antara arek-arek yang bersenjatakan rampasan dari Pasukan Jepang dan bambu runcing melawan Pasukan Sekutu yang menyerang dengan tank, pesawat tempur, dan kapal perangnya mencoba memorak-morandakan Surabaya. Dan di titik ini, saya pun merenung betapa kuat dan berani mereka, berusaha untuk menjadi seseorang yang merdeka, tak peduli akan harta dan nyawa mereka, Merdeka atau Mati!......,. Bisa Anda bayangkan bagaimana jalannya pertempuran yang tidak seimbang tersebut dan banyaknya korban yang jatuh di pihak Surabaya. Akhirnya selama digempur selama sepekan, Rakyat Surabaya terpaksa menyerahkan kota mereka kepada Sekutu dan mereka yang selamat mengungsi secara besar-besaran ke luar kota. Walaupun kalah namun gema perjuangan arek-arek Suroboyo tersebut menyebar hingga ke daerah lain dan menimbulkan heroisme serupa. Atas perlawanan gigih rakyat Surabaya yang rela berkorban demi mempertahankan keutuhan NKRI, Presiden Soekarno menetapkan 10 November sebagai “Hari Pahlawan”. Monumen Tugu Pahlawan dan Bambu Runcing pun dibangun untuk mengenang jasa para bunga bangsa. Saya hanya berujar di dalam hati, terima kasih kepada Allah Yang Maha Kuasa atas kemerdekaan ini. Terima kasih kepada-Nya karena memberikan para pahlawan heroik di kota Surabaya. Tanpa pengorbanan mereka, Surabaya tidak akan menjadi seperti sekarang. “Jer Basuki Mawa Beya”, “Tidak akan ada keberhasilan tanpa pengorbanan”. Dirgahayu Hari Pahlawan 10 November. “Jasmerah!”, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”. Sekarang adalah giliran kita para generasi muda untuk tetap mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia!. Terima kasih telah membaca catatan kecil ini sebagai sekadar pengingat kembali memori akan perjuangan para pahlawan kita. Ayo Semangat!!
Rakyat Surabaya yang saat itu sedang menikmati kemerdekaan dan menjadi bagian dari NKRI untuk pertama kalinya mendapat ancaman serius dari Pasukan Sekutu yang membawa serta Pasukan Belanda. Arek-arek Suroboyo tidak terima akan perlakuan tersebut dan mengadakan perlawanan. Insiden Hotel Yamato dengan perobekan bendera Belanda dan diganti menjadi bendera merah-putih Indonesia, dan perlawanan di Gedung Bank Internatio yang menewaskan Jenderal Belanda, Mallaby merupakan bukti heroisme arek-arek Suroboyo. Hingga membuat Presiden Soekarno sendiri yang turun tangan untuk meredakan gejolak di Surabaya atas permintaan Pasukan Sekutu. Namun di Surabaya sendiri Presiden Soekarno pun terancam keselamatannya oleh tentara Gurkha yang mencoba untuk membunuhnya. Namun Bung Karno dapat selamat dan kembali ke Jakarta. Rakyat Surabaya kembali mendapat peringatan agar menyerahkan senjata yang mereka miliki dan apabila permintaan tersebut tidak dipenuhi maka Surabaya akan digempur dari darat, laut, dan udara. Seruan dari Jenderal Mansergh dari Sekutu tersebut tidak menyiutkan nyali arek-arek, bahkan mereka bersatu, baik pemimpin dan rakyat, yang saat itu Surabaya dipimpin oleh Gubernur Suryo. Sebagai perantara semangat arek-arek, Bung Tomo hadir sebagai orator yang menyuarakan dengan tegas dan lantang kepada arek-arek Suroboyo untuk siap bertempur melawan Sekutu. Hari 10 November itu pun tiba, dan jadilah Surabaya menjadi medan peperangan antara arek-arek yang bersenjatakan rampasan dari Pasukan Jepang dan bambu runcing melawan Pasukan Sekutu yang menyerang dengan tank, pesawat tempur, dan kapal perangnya mencoba memorak-morandakan Surabaya. Dan di titik ini, saya pun merenung betapa kuat dan berani mereka, berusaha untuk menjadi seseorang yang merdeka, tak peduli akan harta dan nyawa mereka, Merdeka atau Mati!......,. Bisa Anda bayangkan bagaimana jalannya pertempuran yang tidak seimbang tersebut dan banyaknya korban yang jatuh di pihak Surabaya. Akhirnya selama digempur selama sepekan, Rakyat Surabaya terpaksa menyerahkan kota mereka kepada Sekutu dan mereka yang selamat mengungsi secara besar-besaran ke luar kota. Walaupun kalah namun gema perjuangan arek-arek Suroboyo tersebut menyebar hingga ke daerah lain dan menimbulkan heroisme serupa. Atas perlawanan gigih rakyat Surabaya yang rela berkorban demi mempertahankan keutuhan NKRI, Presiden Soekarno menetapkan 10 November sebagai “Hari Pahlawan”. Monumen Tugu Pahlawan dan Bambu Runcing pun dibangun untuk mengenang jasa para bunga bangsa. Saya hanya berujar di dalam hati, terima kasih kepada Allah Yang Maha Kuasa atas kemerdekaan ini. Terima kasih kepada-Nya karena memberikan para pahlawan heroik di kota Surabaya. Tanpa pengorbanan mereka, Surabaya tidak akan menjadi seperti sekarang. “Jer Basuki Mawa Beya”, “Tidak akan ada keberhasilan tanpa pengorbanan”. Dirgahayu Hari Pahlawan 10 November. “Jasmerah!”, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”. Sekarang adalah giliran kita para generasi muda untuk tetap mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia!. Terima kasih telah membaca catatan kecil ini sebagai sekadar pengingat kembali memori akan perjuangan para pahlawan kita. Ayo Semangat!!
Susunan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2
Diposting oleh
Anonim
|
Sabtu, 24 Oktober 2009
Tanggal 21 Oktober 2009 pukul 22.00 WIB, akhirnya Presiden SBY bersama dengan Wakil Presiden Boediono mengumumkan nama-nama menteri untuk Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Berikut ini nama-nama para menteri terpilih:
MENTERI KOORDINATOR
1. Menko Politik Hukum dan Keamanan : Marsekal (Purn) Djoko Suyanto
2. Menko Perekonomian : Hatta Rajasa
3. Menko Kesra : R Agung Laksono
4. Sekretaris Negara : Sudi Silalahi
MENTERI DEPARTEMEN
1. Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi
2. Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa
3. Menteri Pertahanan : Purnomo Yusgiantoro
4. Menteri Hukum dan HAM : Patrialis Akbar
5. Menteri Keuangan : Sri Mulyani
6. Menteri ESDM: Darwin Saleh
7. Menteri Perindustrian : MS Hidayat
8. Menteri Perdagangan : Mari E. Pangestu
9. Menteri Pertanian : Suswono
10. Menteri Kehutanan : Zulkifli Hasan
11. Menteri Perhubungan : Freddy Numberi
12. Menteri Kelautan dan Perikanan : Fadel Muhammad
13. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Muhaimin Iskandar
14. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto
15. Menteri Kesehatan : Endang Rahayu Setianingsih
16. Menteri Pendidikan Nasional : Mohammad Nuh
17. Menteri Sosial : Salim Segaf Al Jufri
18. Menteri Agama : Suryadharma Ali
19. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wacik
20. Menteri Komunikasi dan Informasi : Tifatul Sembiring
MENTERI NEGARA
1. Menteri Riset dan Teknologi : Suharna Suryapranata
2. Menteri Koperasi dan UKM : Syarifudin Hasan
3. Menteri Lingkungan Hidup : Gusti Muhammad Hatta
4. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Amalia Sari
5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : E.E Mangindaan
6. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal : Ahmad Helmy Faishal Zaini
7. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional : Armida Alisjahbana
8. Menteri BUMN : Mustafa Abubakar
9. Menteri Pemuda dan Olahraga : Andi Alfian Mallarangeng
10. Menteri Perumahan Rakyat : Suharso Manoarfa
PEJABAT SETINGKAT MENTERI
1. Kepala BIN: Jenderal (Purn) Sutanto
2. Kepala BKPM: Gita Wirjawan
3. Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan Pengedalian Pembangunan: Kuntoro Mangkusubroto
Selamat bagi para Menteri terpilih. Semoga dapat mengemban amanat rakyat dengan baik. Semoga Indonesia jauh lebih baik lagi di masa depan mulai dari sekarang.
MENTERI KOORDINATOR
1. Menko Politik Hukum dan Keamanan : Marsekal (Purn) Djoko Suyanto
2. Menko Perekonomian : Hatta Rajasa
3. Menko Kesra : R Agung Laksono
4. Sekretaris Negara : Sudi Silalahi
MENTERI DEPARTEMEN
1. Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi
2. Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa
3. Menteri Pertahanan : Purnomo Yusgiantoro
4. Menteri Hukum dan HAM : Patrialis Akbar
5. Menteri Keuangan : Sri Mulyani
6. Menteri ESDM: Darwin Saleh
7. Menteri Perindustrian : MS Hidayat
8. Menteri Perdagangan : Mari E. Pangestu
9. Menteri Pertanian : Suswono
10. Menteri Kehutanan : Zulkifli Hasan
11. Menteri Perhubungan : Freddy Numberi
12. Menteri Kelautan dan Perikanan : Fadel Muhammad
13. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Muhaimin Iskandar
14. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto
15. Menteri Kesehatan : Endang Rahayu Setianingsih
16. Menteri Pendidikan Nasional : Mohammad Nuh
17. Menteri Sosial : Salim Segaf Al Jufri
18. Menteri Agama : Suryadharma Ali
19. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wacik
20. Menteri Komunikasi dan Informasi : Tifatul Sembiring
MENTERI NEGARA
1. Menteri Riset dan Teknologi : Suharna Suryapranata
2. Menteri Koperasi dan UKM : Syarifudin Hasan
3. Menteri Lingkungan Hidup : Gusti Muhammad Hatta
4. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Amalia Sari
5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : E.E Mangindaan
6. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal : Ahmad Helmy Faishal Zaini
7. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional : Armida Alisjahbana
8. Menteri BUMN : Mustafa Abubakar
9. Menteri Pemuda dan Olahraga : Andi Alfian Mallarangeng
10. Menteri Perumahan Rakyat : Suharso Manoarfa
PEJABAT SETINGKAT MENTERI
1. Kepala BIN: Jenderal (Purn) Sutanto
2. Kepala BKPM: Gita Wirjawan
3. Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan Pengedalian Pembangunan: Kuntoro Mangkusubroto
Selamat bagi para Menteri terpilih. Semoga dapat mengemban amanat rakyat dengan baik. Semoga Indonesia jauh lebih baik lagi di masa depan mulai dari sekarang.
Ada apa dengan SBY?
Diposting oleh
Anonim
|
Rabu, 19 Agustus 2009
Pada artikel kali ini saya ingin menyoroti tentang presiden kita, Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak memenangi pilpres hanya dengan satu putaran saja, pribadi SBY seakan kian tertekan. Mulai dari kemenangannya dalam pilpres yang digugat pihak lain, teror bom yang kembali mengguncang Indonesia, hingga ancaman pembunuhan dirinya oleh kelompok-kelompok tertentu. Hal tersebut membuat beliau menjadi kurang tenang dalam menjalankan pemerintahan, jika dilihat dari tingkah polah dan pernyataan beliau yang dilontarkan pada media. Seperti pada saat beliau memberi keterangan kepada pers tentang teror yang terjadi di ibukota adalah ulah para teroris yang tidak senang akan hasil pilpres yang memenangkan pasangan SBY-Boediono sehingga para teroris berencana ingin membuat kerusuhan seperti yang terjadi di negara Iran. Kontan pernyataan tersebut banyak mengundang pro dan kontra. Apakah benar hasil pilpres yang mengakibatkan teror bom terjadi? atau presiden terlalu membesar-besarkan masalah dan mengambil kesimpulan yang spekulatif berdasarkan data Badan Intelijen Negara?. Beliau sendiri pun membuat pernyataan tambahan dan mengonfirmasi ulang pernyataanya pada publik. Kemudian yang kedua adalah saat beliau mengonfirmasi tentang kebenaran siapakah yang tewas dalam penyergapan teroris di Temanggung, Jawa Tengah. Beliau mengatakan bahwa yang tewas adalah buronan nomor wahid negeri ini yaitu Noordin M. Top. Namun hingga kini kebenaran identitas teroris yang tewas dalam penyergapan yang mengerahkan banyak personel kepolisian dan detasemen khusus tersebut masih simpang siur. Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa yang tewas bukan Noordin, tetapi Ibrohim. Seorang teroris yang juga diduga terlibat dalam ledakan bom di Jakarta. Kemudian hal terakhir yang ingin saya soroti adalah saat pidato kenegaraan beliau pada tanggal 16 Agustus lalu. Pada saat pidato kenegaraan tersebut, tidak diawali dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para hadirin pun banyak yang kecewa dan menyesalkan kesalahan protokoler tersebut dalam acara sepenting itu. Itulah hal-hal yang menurut saya menjadikan SBY kurang populer di mata masyarakat untuk sementara ini. Namun setidaknya, beliau berhasil memperbaiki kekurangan tersebut pada upacara peringatan hari proklamasi pada tanggal 17 Agustus lalu yang berlangsung dengan khidmat. Acara berlangsung dengan tertib tanpa kekurangan satu celah pun. Hanya ada satu hal yang kurang dari upacara 17 Agustus kemarin, yaitu ketidakhadiran dari para mantan presiden.
Semoga hal-hal yang mengganggu pikiran beliau segera berlalu sehingga beliau bisa fokus untuk menangani urusan rakyat dan negaranya. Apalagi, kemarin Mahkamah Konstitusi telah memenangkan hasil pilpres ketetapan KPU yang memenangkan pasangan SBY-Boediono. Sehingga republik ini akan dipimpinnya lagi untuk masa empat tahun kemudian. Semoga Indonesia menjadi lebih baik di masa kepemimpinannya yang akan datang. Semoga Indonesia menjadi makmur, mandiri, dan aman dari gangguan teroris. Amien!.
Semoga hal-hal yang mengganggu pikiran beliau segera berlalu sehingga beliau bisa fokus untuk menangani urusan rakyat dan negaranya. Apalagi, kemarin Mahkamah Konstitusi telah memenangkan hasil pilpres ketetapan KPU yang memenangkan pasangan SBY-Boediono. Sehingga republik ini akan dipimpinnya lagi untuk masa empat tahun kemudian. Semoga Indonesia menjadi lebih baik di masa kepemimpinannya yang akan datang. Semoga Indonesia menjadi makmur, mandiri, dan aman dari gangguan teroris. Amien!.
Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-64
Diposting oleh
Anonim
|
Republik Indonesia ini telah mencapai usianya yang ke-64. Tentu sudah banyak yang terjadi di negeri kita tercinta ini. Catatan sejarah silih berganti mewarnai perjuangan bangsa ini. Hingga masa perjuangan, masa kegemilangan, hingga masa tergelap pun pernah dilewati republik ini. Semua itu tidak akan pernah terjadi apabila kita tidak merdeka. Kemerdekaan adalah awal dari pembuktian identitas seseorang. Ketika dia merdeka, maka hal-hal yang ia inginkan akan ia tunjukkan dan lakukan. Kembali dalam konteks kemerdekaan Republik Indonesia . Sesungguhnya menurut Anda apakah itu kemerdekaan, khusunya kemerdekaan dari negara kita ini. Apakah kemerdekaan dari penjajah?. Tentu pastinya. Bangsa ini telah lama dikuasai oleh penjajah Belanda yang kemudian dikuasai oleh penjajah Jepang. Secara tidak langsung juga memersatukan kita, anak-anak Nusantara dari Sabang sampai Merauke untuk berjuang dan bercita-cita memiliki kemerdekaan sendiri. Memiliki tanah air sendiri dan bersama-sama meraih kemerdekaan. Semua hal tersebut sudah dilakukan oleh para tetua kita, leluhur kita, para pejuang yang tak kenal takut dalam memperjuangkan kemerdekaan. Mulai dari pahlawan pejuang kemerdekaan, pahlawan proklamasi kemerdekaan, hingga pahlawan revolusi. Sekarang pertanyaannya adalah, kapan kita memainkan peran kita dalam pembangunan Republik ini. Sekolah, Pendidikan yang layak, Universitas, Fasilitas yang memadai, Internet bahkan, sudah kita punyai dan kuasai di era sekarang. Tidak sesulit seperti zaman dahulu. Indonesia adalah negeri yang banyak memiliki generasi muda. Lebih banyak apabila dibanding dengan negara maju lainnya. Namun mengapa di usianya yang ke-64 tahun ini Indonesia masih saja dianggap sebagai negara berkembang?. Apakah Indonesia masih kurang “tua” dibanding negara maju lain seperti AS misalnya. Sedangkan Singapura sendiri umurnya lebih muda dibanding Indonesia . Bohong kalau ada orang yang berkata Indonesia terlalu luas dan terlalu besar untuk mengurus dirinya sendiri. China dan India adalah contoh kongkrit dari negara dengan penduduk terpadat di dunia namun sukses menjadi negara maju di dunia. Mengapa Indonesia tidak?. Inilah yang saya singgung di atas mengenai arti kemerdekaan itu sendiri. Kalau menurut pandangan saya sendiri Indonesia sedang mengalami transformasi penjajahan. Mungkin bukan tanah airnya yang dijajah, namun kekayaan alamnya, sumber dayanya, ekonominya, budayanya, orang-orangnya yang hanya sekedar menjadi pembantu di luar negeri namun disiksa dan diperlakukan semena-mena oleh majikannya, hutang luar negerinya yang belum terbayarkan, dan sebagainya dan sebagainya. Apa yang akan dikatakan pahlawan-pahlawan kita seumpama mereka masih hidup dan mendapati republiknya yang tercinta menjadi pesuruh, kreditur, tidak makmur, bahkan menjadi sarang teroris?. Anda boleh mengatakan kalau saya terlalu membesar-besarkan masalah, namun itu sebelum Anda merenungi perkataan saya di atas. Atau mungkin gembar-gembor pemerintah tentang peningkatan kemakmuran dan ekonominya melalui media massa telah membutakan Anda tentang fakta di lapangan?. Saya bukan penganut aliran politik, pihak tertentu atau semacamnya. Saya hanya memberi Anda fakta dan opini yang saya kemukakan dan itu terserah Anda untuk menyetujui atau tidak. Indonesia adalah penduduknya itu sendiri terlepas dari kekayaan alam yang dimiliki. Cerminan dari pribadi suatu negara adalah rakyatnya itu sendiri. Maka peran Anda wahai para generasi muda adalah menjadi pribadi yang benar-benar tekun, mandiri, cerdas, dan pekerja keras. Mungkin tidak perlu selalu nasionalis dalam keseharian. Namun setidaknya tunjukkanlah bahwa kita adalah Indonesia . Indonesia yang dahulunya dikenal memiliki kekerasan hati yang kuat untuk menjadi bangsa yang merdeka. Dikenal sebagai Macan Asia. Penggerak perdamaian dan organisasi di dunia. Memiliki pahlawan-pahlawan kuat, orator berkharisma seperti Bung Karno, dan pejuang tangguh seperti Jenderal Sudirman. Mungkin kita tidak harus seperti mereka. Namun setidaknya, milikilah pribadi yang hebat seperti beliau dan ayo bersama-sama jadikan Republik Indonesia ini kembali menjadi bangsa yang mandiri dan disegani oleh negara lain. Kalau bukan kita, siapa lagi?. Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-64. Teruslah membangun dan teruslah berkarya wahai putra-putri negeri. Menulislah dan tuangkan ide dalam tulisanmu tersebut hingga orang lain menjadi terinspirasi demi kehidupan yang lebih baik. Membaca adalah kunci untuk mengetahui dunia. Namun dengan menulis, maka dunia-lah yang akan mengetahui kita.
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia
Diposting oleh
Anonim
|
Senin, 17 Agustus 2009
Budaya Indonesia : Perayaan Sedekah Bumi
Diposting oleh
Anonim
|
Jumat, 07 Agustus 2009
Perayaan sedekah bumi menjadi sesuatu yang dinanti oleh penduduk desaku. Sedekah Bumi adalah perayaan ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas terlimpahnya rahmat, anugerah, dan kemakmuran yang telah diberikan kepada penduduk desa. Biasanya Sedekah Bumi diadakan mendekati bulan puasa (Ramadhan). Pada saat menjelang hari perayaan, penduduk di desaku, Made khususnya, akan menyiapkan makanan dan sajian atau biasa dikatakan “sesajen” terbaik yang bisa mereka dapatkan, yang nantinya akan digunakan pada acara doa dan ritual di tempat yang dianggap sakral di desa.
Malam hari sebelum perayaan tersebut, akan diadakan pentas seni daerah Jawa Timur yang biasa disebut “ludruk”. Ludruk adalah budaya khas Jawa Timur yang menampilkan tari-tarian khas Jawa Timur yang disebut “remo” yang diiringi dengan alat musik tradisional seperti gamelan, angklung, dan gong. Ludruk biasanya diiringi pula oleh hiburan komedi sebagai penghibur hingga akhir acara dengan guyonan khas para pemainnya dengan menggunakan dialek bahasa Jawa.
Tiba saatnya pada hari perayaan Sedekah Bumi. Seluruh makanan yang sudah dibuat oleh warga akan dikumpulkan menjadi satu dan diantarkan pada tempat paling sakral di desa. Kalau di desaku, tempat itu adalah pohon asem besar berbalut kain merah-putih besar di dekat telaga desa. Yang menurut kepercayaan di desaku bersemayam jasad leluhur sang pelindung desa pada zaman kemerdekaan dahulu. Apapun itu, namun masyarakat tetap menjunjung tinggi Islam sebagai agama yang mereka yakini. Tempat tersebut digunakan semata-mata hanya karena sebagai simbol desa. Sedekah Bumi dimulai dengan pembacaan doa oleh para tetua dan tokoh desa, kemudian dilanjutkan dengan ritual-ritual tertentu, kemudian diakhiri dengan doa bersama oleh seluruh warga yang ikut menyaksikan. Makanan banyak yang terkumpul hasil sumbangan warga tadi adalah sebagai lambang kemakmuran desa. Makanan tersebut kemudian dibagi-bagikan kepada penduduk desa yang ikut menyaksikan acara perayaan.
Rangkaian perayaan Sedekah Bumi kemudian dilanjutkan acara selanjutnya yang disebut “okol”. Nama yang aneh memang. Okol adalah gulat tradisional dimana para pemainnya menggunakan selendang yang dibalutkan di perut para pegulat. Para pegulat beradu kuat di atas ring mirip ring gulat pada umumnya, namun di atas ring tersebut dilapisi tumbuhan padi kering, sehingga arena gulat menjadi empuk meskipun di badan nantinya akan terasa gatal-gatal sedikit apabila jatuh tersungkur (yach bisa dibilang semacam acara Smack Down seperti di televisi, namun ini secara tradisional dan tidak bersifat ekstrem). Acara okol ini paling banyak menarik antusias penduduk hingga dimanfaatkan sebagai tempat berjualan oleh pedagang setempat.
Antusiasme perayaan Sedekah Bumi tidak hanya dirasakan oleh penduduk setempat, namun juga masyarakat dari tempat lain boleh menyaksikan. Maka dari itu setiap acara Sedekah Bumi di desaku Made, biasanya selalu dihadiri oleh rekan kerja, teman sekolah atau kuliah, dan juga saudara jauh dari tiap penduduk. Karena arti Sedekah Bumi sendiri adalah berbagi kemakmuran, berbagi kebersamaan, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional budaya Indonesia.
Sekian artikel kali ini. Hargailah kesenian dan budaya Indonesia. Jangan sampai lapuk dimakan zaman. Lestarikan dan jagalah untuk selama-lamanya. Sampai jumpa.
Malam hari sebelum perayaan tersebut, akan diadakan pentas seni daerah Jawa Timur yang biasa disebut “ludruk”. Ludruk adalah budaya khas Jawa Timur yang menampilkan tari-tarian khas Jawa Timur yang disebut “remo” yang diiringi dengan alat musik tradisional seperti gamelan, angklung, dan gong. Ludruk biasanya diiringi pula oleh hiburan komedi sebagai penghibur hingga akhir acara dengan guyonan khas para pemainnya dengan menggunakan dialek bahasa Jawa.
Tiba saatnya pada hari perayaan Sedekah Bumi. Seluruh makanan yang sudah dibuat oleh warga akan dikumpulkan menjadi satu dan diantarkan pada tempat paling sakral di desa. Kalau di desaku, tempat itu adalah pohon asem besar berbalut kain merah-putih besar di dekat telaga desa. Yang menurut kepercayaan di desaku bersemayam jasad leluhur sang pelindung desa pada zaman kemerdekaan dahulu. Apapun itu, namun masyarakat tetap menjunjung tinggi Islam sebagai agama yang mereka yakini. Tempat tersebut digunakan semata-mata hanya karena sebagai simbol desa. Sedekah Bumi dimulai dengan pembacaan doa oleh para tetua dan tokoh desa, kemudian dilanjutkan dengan ritual-ritual tertentu, kemudian diakhiri dengan doa bersama oleh seluruh warga yang ikut menyaksikan. Makanan banyak yang terkumpul hasil sumbangan warga tadi adalah sebagai lambang kemakmuran desa. Makanan tersebut kemudian dibagi-bagikan kepada penduduk desa yang ikut menyaksikan acara perayaan.
Rangkaian perayaan Sedekah Bumi kemudian dilanjutkan acara selanjutnya yang disebut “okol”. Nama yang aneh memang. Okol adalah gulat tradisional dimana para pemainnya menggunakan selendang yang dibalutkan di perut para pegulat. Para pegulat beradu kuat di atas ring mirip ring gulat pada umumnya, namun di atas ring tersebut dilapisi tumbuhan padi kering, sehingga arena gulat menjadi empuk meskipun di badan nantinya akan terasa gatal-gatal sedikit apabila jatuh tersungkur (yach bisa dibilang semacam acara Smack Down seperti di televisi, namun ini secara tradisional dan tidak bersifat ekstrem). Acara okol ini paling banyak menarik antusias penduduk hingga dimanfaatkan sebagai tempat berjualan oleh pedagang setempat.
Antusiasme perayaan Sedekah Bumi tidak hanya dirasakan oleh penduduk setempat, namun juga masyarakat dari tempat lain boleh menyaksikan. Maka dari itu setiap acara Sedekah Bumi di desaku Made, biasanya selalu dihadiri oleh rekan kerja, teman sekolah atau kuliah, dan juga saudara jauh dari tiap penduduk. Karena arti Sedekah Bumi sendiri adalah berbagi kemakmuran, berbagi kebersamaan, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional budaya Indonesia.
Sekian artikel kali ini. Hargailah kesenian dan budaya Indonesia. Jangan sampai lapuk dimakan zaman. Lestarikan dan jagalah untuk selama-lamanya. Sampai jumpa.
Langganan:
Postingan (Atom)