Da'i Senior: Semangat Dakwah yang Masih Menyala

| Kamis, 03 September 2009
Di bulan Ramadhan kali ini ada sesuatu yang spesial, yaitu kembalinya da’i sejuta umat KH. Zainudin MZ dalam syi’ar dakwah. Seperti yang umat muslim ketahui bahwa Kyai Zainudin telah lama vakum dalam dunia dakwah, memilih berpaling ke dunia politik dan bernaung dibawah bendera partai politik bernafaskan Islam. Namun apa daya, dunia politik membuat hati sang Kyai tidak bahagia. Setidaknya itulah yang diungkapkan oleh beliau pada acara Tabligh Akbar yang telah menjadi trademark beliau dalam acara syi’ar dakwah di sebuah stasiun tv nasional. Karena ketidakbahagiaan itulah, beliau kembali kepada dunia dakwah yang membesarkan namanya. Hal ini sekaligus menjadi berkah bagi penggemar acara beliau karena kerinduan akan ciri khas dakwah Kyai Zainudin yang tegas dan lugas dalam penyampaiannya. Termasuk diri saya sendiri adalah penyuka acara-acara dakwah beliau khususnya pada bulan Ramadhan sekitar tiga atau empat tahun yang lalu sebelum beliau terjun ke dunia politik. Kyai Zainudin sendiri memang tergolong da’i senior dalam dunia dakwah Indonesia. Termasuk juga da’i yang satu ini. Beliau adalah KH. Quraish Shihab. Beliau sudah lama mengisi acara-acara dakwah termasuk di bulan Ramadhan kali ini. Acara Tafsir Al-Mitsbah dan Kultum judul acara yang dibawakan oleh beliau. Sebenarnya apa yang membuat saya kagum pada sosok kedua da’i senior tersebut hingga menulis artikel ini di blog ?. Karena memang acara yang dibawakan oleh beliau berdua memang acara dakwah yang tergolong berkualitas. Pembawaan dalam penyampaian dakwah, gaya bahasa yang digunakan, termasuk pengetahuan agama yang mereka miliki tergolong mumpuni, sehingga setiap kali menonton acara yang dibawakan oleh kedua kyai tersebut menjadi sebuah tuntunan bagi diri saya. Tanpa mengesampingkan da’i yang lain, menurut saya beliau berdua adalah pendakwah terbaik yang dimiliki Indonesia. Semangat dari beliau berdua yang masih tetap terjaga walaupun di usia yang tergolong senja, merupakan suatu nilai lebih. Semoga kelak akan ada penerus-penerus dari beliau berdua yang lebih baik, yang masih tetap semangat mengobarkan api dakwah di negeri ini. Karena seperti yang kita tahu bahwa sekarang adalah zaman materialisme. Segala hal tentang nilai dan moral telah berubah di zaman ini. Maka dari itu diperlukanulama-ulama yang tangguh, yang menuntun umatnya keluar dari zaman kenistaan dan menuju kebahagiaan dunia akhirat, Amiin ya Robbal Alamiin. Sekian, Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

0 komentar:

Posting Komentar

For your effective comment, please choose Name/Url,,
Thanks before, Keep spirit!!