Sifat Kekanak-kanakan saat Sholat Berjamaah

| Sabtu, 05 September 2009
sholat berjamaah
Di bulan Ramadhan ini sudah menjadi hal yang lumrah melihat umat muslim melaksanakan sholat tarawih di masjid. Entah itu yang delapan rakaat atau yang dua puluh rakaat, tak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah apabila kekhusyukan sholat diganggu oleh mereka yang masih bersifat kekanak-kanakan. Hal-hal apa sajakah yang disebut kekanak-kanakan. Kalau dilihat dari pengalaman saya saat sholat tarawih kemarin di masjid sekolah saya, berikut hal kekanak-kanakan tersebut:

Makmum masih saling berbicara saat sebelum sholat berjamaah dimulai merupakan hal yang masih bisa ditoleransi, namun saat sholat sudah dimulai, takbir sudah terucap keluar dari sang imam, masih saja ada makmum yang saling berbicara bahkan mengalahkan suara sang imam. Hal itu sangat mengganggu menurutku! Mengganggu kekhusyukan dan ketenangan imam dan makmum yang lain. Benar-benar anak kecil!.

Saat kita sholat, tentu pandangan kita tertuju ke tempat sujud. Tapi kok ada saja yang mengganggu dengan lalu lalang di tempat sujud kita tersebut. Sepertinya hal itu hanya bisa dilakukan oleh anak kecil yang mengira mereka sedang berada di taman bermain. Benar-benar mengganggu!.

Bahkan saat berdoa pun ada yang mengeluarkan kata “Amiin” dengan suara keras sekali. Padahal makna dari “Amiin” itu sendiri yaitu agar doa kita dikabulkan dan diijabah oleh Allah. Tapi yang namanya anak kecil ya dibuat mainan saja seperti “Ameeeeen” dengan suara yang keras dan mengganggu kekhusyukan doa yang sedang dijalankan jamaah yang lain. Dasar anak kecil!!.

Dan hal yang lebih anak kecil lagi adalah saat ada “oknum” tertentu  baik itu makmum atau bukan yang mengganggu kekhusyukan seseorang yang sedang sholat. Mengganggu dengan guyonan yang mereka anggap lucu, mengusik dengan saling dorong atau kejahilan tertentu, dan bahkan yang lebih childish lagi adalah saat duduk tahiyatul akhir waktu kita mengarahkan telunjuk kita ke arah kiblat, eh ternyata kita diganggu oleh “anak kecil” yang beradu suit dengan kita dengan mengarahkan jempolnya. Tentu saja ia menang. Dan hadiahnya adalah masuk neraka!!!

Setiap orang yang sholat tentu tidak mau diganggu kekhusyukannya oleh orang lain. Membangun kekhusyukan dalam sholat memang agak susah, karena terkadang pikiran dan badan kita saat sholat tidak pada tempat yang sama. Itu karena pengaruh setan yang memengaruhi pikiran agar tidak fokus saat sholat. Namun yang lebih parah lagi apabila kita diganggu oleh manusia sehingga makin sulitlah untuk mencapai kekhusyukan sholat. Bahkan Pak Guru saya, Abdul Ghofur pun geram melihat tingkah kekanak-kanakan oknum makmumnya yang mengganggu jalannya sholat. Karena bercanda saat sholat hanyalah bisa dilakukan oleh anak kecil yang tidak tahu apa-apa tentang sholat. Oleh karena itu, apabila ada seseorang yang mengganggu ketenangan makmum lainnya saat sholat bisa dibilang masih anak kecil. Semoga “anak-anak kecil” tersebut disadarkan oleh Allah SWT. Dan semoga kita dihindarkan dari pengaruh setan dan “anak kecil” saat sholat. Sekian artikel kali ini.

2 komentar:

muara Inspirav mengatakan...

Betul mas Anton kadang-kadang yang uadah SMA aja masih rame ato begejekan kalo sholat. Gimana mau dukung berinternet bersih?

Anonim mengatakan...

anak kecil masih bagus, itu setan berwujud manusia

Posting Komentar

For your effective comment, please choose Name/Url,,
Thanks before, Keep spirit!!